Tak ada CINTA di hati kecuali CINTA kepada-NYA

Sabtu, 11 Oktober 2014

Doa Serdadu Sebelum Perang

Karya WS Rendra

Tuhan ku,
Wajah Mu membayang di kota terbakar
Dan firman Mu terguris di atas ribuan kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapak
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
Tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti
Sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhan ku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku memasukkan sangkurku

Malam dan wajahku adalah satu warna
Dosa dan nafasku adalah satu udara
Tak ada lagi pilihan
Kecuali menyadari biarpun bersama penyesalan

Apa yang bisa diucapkan oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua tangan Mu yang capai
Mendekap bumi yang mengkhianati Mu
Tuhan ku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Selasa, 23 September 2014

Curahan Hati

Hati ini terasa sangat sakit, entah apa yang akan diperbuat. Ingin bertahan, tapi sia-sia. Ingin pergi, tapi masih sayang. Bertahun - tahun cinta ini bersemayam di hati, berkali - kali hati ini ikut tersakiti. Apa kamu tak merasakan betapa perihnya aku dahulu? Kutahu, kamu orang yang banyak dikagumi wanita karena katamu yang selalu menghisap mereka. Dan akupun pernah terjerumus dalam manisnya katamu itu.

Disini aku bukan menyesal karena pernah menjadi bagian dari hidupmu. Bukan juga aku akan membencimu selamanya walau tingkah lakuku menunjukkan bahwa aku menjauhimu.

Tak banyak yang ingin aku utarakan padamu mengenai aku yang dahulu. Betapa sakitnya hatiku ketika kau bercerita tentang dia dia yang kamu cintai.

Aku diam bukan berarti aku tak tahu semuanya tentang kamu dan hatimu. Lima bulan berjalan, menjalani hubungan status denganku. Selama itu pula aku "masih" yakin kamu masih mencintai dia. Aku pura-pura saja tidak tahu. Aku diam. Aku cukup bersabar dan mencoba rapopo. Bagaimana pula aku tak pernah menututmu untuk mencintaiku. Kamu sendiri kan yang menjalinnya? Dan kamu juga yang memutuskannya!

Kamu pernah merasakan hal apa yang aku rasakan? Mungkin tidak!

Kamu merasakan sedikit pahitnya cinta saja, tidak tahan. Apalagi banyak? Maumu manisnya cinta saja gitu?

Kamu bilang kalau aku gini gini gini. Aku hanya diam seribu kata. Kamu bilang aku menyampingkan pacar dan memilih organisasi? Salah besar kamu!

Senin, 22 September 2014


Malam mulai merapat
Waktu penantian itu terasa makin dekat
Ya Rabb, ...
Izinkan aku bersimpuh di hadapan-Mu
Mengais sisa rahmat-Mu malam ini
Aku tersadar,
Aku hanyalah kumpulan noda,
Kumpulan segala dosa
Aku yang begitu hina dalam segala kebesaran-Mu
Aku hanyalah butiran pasir kotor pada tanah kelembutan-Mu
Ampuni aku, Ya Allah... Ya ilahi...
Atas segala dosa selama ini
Segala lalai atas nikmat yang Engkau beri
Dan segala murka atas kasih sayang-Mu pada kami
Ya Allah sang Maha Bijaksana
Izinkan aku mendekat malam ini
Memohon ampun, bersyukur atas segala nikmat-Mu
Hingga aku dapat khusu’ bersujud
Dan bersimpuh pada keMaha-an-Mu


Riuh hati menyapa
Terdiam pikir anganku
Tentang hati yang menyanyi sendu
Kelam,...
Begitu kelam lara jiwaku
Hingga ku harus terseok mengikut angin takdir berhembus
Di ufuk timur, di ujung barat . . .
Ku berdiri di sini, di senja ini . . .
Meski samar ku mengungkap,
Bahkan tak satu pun kata terucap
Terimalah ini . . .
Sebagai kasih perjalanan kita yang terkikis suratan
Ku memujamu dalam tiap hembusan nafasku
Biarlah aku di sini,
Menanti senja menghilang tertiup angin malam



Di sudut gelap itu
Kau menemukanku begitu rapuh
Penuh sayatan yang menyiksa
Hingga saat kau coba sentuh,
Aku selalu menjerit kesakitan
Kau ulurkan tanganmu,
Mengajakku berdiri,
Memapahku menuju titik cahaya
Meninggalkan ruang kehampaan
Hingga sekarang aku mampu berdiri
Bahkan lebih dari yang aku mampu
Kau genggam erat tanganku ,
Mengajakku berlari dan terbang tinggi
Agar aku tak bisa terhenti
Meratapi masa lalu kembali
Untuk meraih mimpi di esok hari
Terima kasih, Cinta . . .


Ketika ku tatap kedua bola mata itu
Segera menyurutkan segenap dayaku
Enggan ku beranjak langkahkan kaki ke tempat itu
Tapi waktu yang terus berlalu
Memaksaku menapaki jejak langkah itu
Namun hatiku semakin surut
Dan matahari makin menyingsingkan terik kekejamannya
Hingga aku dihadapkannya dengan penuh sesal,
Inilah dirimu . . .
Waktu seolah terhenti
Langit pun menimpaku hingga bagian terkecilku
Dan hujan ikut menenggelamkan segalanya
Inilah realita
Yang membuatku tertegun dan tertunduk
Hingga tak dapat terucap sesuatu
Walau dalam sanubariku

Minggu, 21 September 2014

Happy Birthday To You

Selamat ulang tahun kamu
Yang sudah mengisi hari-hariku
Dari kehampaan hatiku
Kuucapkan semoga kau panjang umur
Kehidupan yang makmur
Dengan iringan doa yang mujur
Kuhaturkan pula semoga kau semakin rajin beribadah
Agar hatimu tak gundah
Dan juga tak gelisah
Kutahu orang special buat kamu bukan aku
Tapi ku mau, kau masih mengingatku
Dari ribuan orang yang dekat denganmu
Sekali lagi buat kamu
Happy birthday to you
Semoga sehat selalu
Tak lupa kuucapkan hatur thank you
Karena kamu sahabat terbaikku
Walau aku pernah melukaimu
                       Kudus, 21 September 2014

Jumat, 19 September 2014

Semangat Pagi

Menatap jauh embun pagi
Melihat senyuman sang mentari
Membuat semangat di hati
Do'a yang selalu teriringi

Menyapa dedaunan riang
Menari elok hatiku senang
Nyanyian burung terbang
Menambah aroma sedap dipandang

Melangkah pergi ke sekolah
Membuang suasana hati gundah
Menghilangkan rasa gelisah
Yang akan membuat semangat patah

Tak kusangka hariku akan menjadi indah
Iringan do'a ibu sebagai kisah
Yang tak luntur karena salah
Sang motivator pagi membuat hatiku cerah

Kamis, 18 September 2014

Dibawah hujan ku terdiam
Bukan membisu, ku mengenang
Indah nian Kuasa-Mu, Tuhan

Mengadah ke atas langit
Melihat keabadian dalam hidup
Ciptaan yang tak ada tandingnya

Ini kisah seorang pengembara kasih
Meminta tanpa berusaha
Menuntut tanpa rasa dosa

Permintaan maaf selalu ia ucapkan
Sedikit takut serta tangisan mendalam
Yang tak luput dari berbagai kesalahan

Rabu, 17 September 2014

Hanya Kata

Mendekap dalam aroma nestapa
Terpuruk akan sakitnya cinta
Yang akan berlalu begitu saja
Dengan kehangatan kasih-Nya

Satu rasa cinta dengan berjuta keriduan
Tak membuatku ingin kehilangan
Biasa saja cinta seperti itu
Yang sudah lalu biarlah berlalu

Tak Terpuruk Akan Cinta

Hujan menari dengan indah
Lambaian dedaunan yang ikut serta
Hembusan angin menambah elok lagu kisah
Indah saat menikmatinya dengan cinta

Dinginnya menyelimuti hati yang sendiri
Teringat akan memori hariku yang sepi
Tanpamu aku tak akan merugi
Karena senyuman ibu di pagi hari

Aku tak akan terpuruk sedih
Sakit hati yang rasanya perih
Hanya cinta yang pedih
Tak akan membuat semangatku menjadi letih

Kata Hati

Hati bergejolak pada manusia
Bersandiwara tentang cinta
Dengan mengagumi sang kata
Hingga terbesit sebuah puisi cinta
Inilah hati yang akan tersakiti
Mencintai tanpa dicintai
Mengagumi tanpa balasan
Hanya kepedihan yang akan dirasakan


Selasa, 17 Juni 2014

Sepenggal Syair Kyai Budi

Wahai pemuda

Di jalan ini tiada tempat berhenti
Sikap lambat berarti mati
Mereka yang bergerak
Merekalah yang di depan

Pasti tergila!!!

Kamis, 13 Maret 2014

Singkat

Seperti ku bertemu sekali
Enggan rasanya berpisah kini
Puing-puing angin mengajakku kembali
Tiba saat kita berpisah nanti
Inginku tak beranjak pergi
Oleh hati yang tak mampu berkutip lagi

Mboh Bingung

Pada hati ku bicara
Pada jiwa ku bergejolak
Inikah arti sebuah perjuangan cinta?
Yang ingin ku raih namun lepas
Inikah sang perngorbanan hati?
Yang terus dijajah oleh hati yang lain

Oh Tuhan ...
Bagaimana aku harus melakukan apa?
Mengutarakan isi hati sudah ku tempuh walau gagal
Memperhatikannya diam-diam selalu ku lakukan
Disakiti olehnya walau tak terasa sudah biasa
Apalagi jalan pintasnya Tuhan?

Mati dalam rasa, hampa dalam jiwa
Gejolak hati memang tak ada yang tahu pasti
Bukan cinta memang, bukan hanya sebuah kasih sayang
Lalu apa? Ah ... mboh ah bingung, memang seperti inilah hati

Kau Sang Arjuna (KSA)

Kusampaikan isi hati ini lewat kata
Untaian kata yang selalu menggema
Karena hati ini tahu siapa yang pantas untukmu
Untukku, mungkin kau harapan palsuku
Hanya hati yang bisa mengucapkannya padamu

Setiap kali ku buka mata
Enggan rasanya bangun dari mimpi malamku
Pagi hari hanya membuat khayalan dalam hidupku
Tapi, karnamu aku bangkit dan tumbuh dari tunas harapan
Izinkan aku tuk mencintaimu slalu
Oleh hati yang akan membisu

Aku hanya ingin engkau tahu
Jujur, ini dari lubuk hatiku
I Love You padamu =)