Tata : bertindak sesuai dengan aturan
Titi : jujur, cermat
Titis : tepat dalam mengambil keputusan
Tutus : pemersatu
Tetes : menepati janji
Tetes : tidak mau berhenti sebelum pekerjaan selesai
Sabtu, 14 September 2013
Sikap Pemimpin Jawa
Kamis, 15 Agustus 2013
Pesan Singkat Darimu
1000 macam air suci tidak dapat menghapusmu dari hidupku,
1000 tahun samadhiq tidak dapat mengusir sukmamu dari ragaku,
Sungguh mabuk karna arak tidak akan membuat kekal semalaman,
Tapi mabuk karna cinta akan bertahan sepanjang zaman
Aku tak perduli dengan semuanya .
Aku bisa melihat sesosok bidadari dalam balutan raga insanimu yang mlia ,
Sayap-sayapmu tersembunyi dibalik halus pekertimu, dan terang cahayamu terwakili oleh senyum manismu.
Sungguh kaulah penghulu bidadari di dunia.
Mungkin raga kasarku selamanya tidak akan dapat menyentuhmu,namun aku sangat bahagia bila aku bisa tulus mencintaimu. Maafkanlah aku 3x. Terimakasih, sekarang hatiku bisa bersemayam dalam peraduan tentramnya, thiyyat dan salam dari Allah semoga tertuju pdamu.
B' Mim Alif
15 Agustus 2013 23:52
Selasa, 13 Agustus 2013
Lara Hati
Saat bulan mulai bercahaya
Sang bintangpun bercerita
Saat matahari terlelap dalam waktunya
Sang anginpun bercengkrama
Inilah malam
Saksi bisu saat hati ini tertatih
Inilah aku
Saksi buta perjalanan cinta antara kau dan dia
Lara hati ini ketika kau menyebut namanya
Perih hati ini ketika kau menanyakan hal tentangnya
Pedih luka ini ketika kau dekat dengannya
Tangis luka ini ketika kau berkata I Love You padanya
Boyolali, 14 Agustus 2013
Selasa, 06 Agustus 2013
Berpisah
Hari nan indah kan berlalu
Saat berpisah tibalah
Terjalin dilubuk hatiku
Kenangan manis tak terlupakan
Selamat Jalan
Sepanjang hayat tetap kukenang
Ku doakan kebahagiaan
Tuhan melimpahkan
Kita
Kita ...
Dua jiwa yang menjadi satu hati
Dua insan yang saling mempercayai
Dua buah mulut yang menjadi saksi
Empat buah mata menjadi pacuan
Untuk menjalin kesetiaan
Empat buah tangan menjadi sambungan
Untuk mencapai keberhasilan
Kita adalah aku dan kamu
Kamis, 07 Maret 2013
My Happiness
Hujan datang secara tiba-tiba
Petirpun menyambar seakan-akan membisik di telingaku
Suara gemuruh juga mengikuti gerak gerikku
Walau bulan tertutup awan
Walau bintang tak dapat bercahaya
Tapi hujan, petir, dan suara gemuruh
Tlah mengiringiku dalam kebahagiaan
Kebahagiaan yang sulit aku dapatkan
Namun, kini saatnya aku bergejolak dalam cinta
Merasakan secuil manisnya apa itu cinta
Berkat kamu aku bisa selalu tersenyum
Memancarkan cahaya bintang di bibir kecilku
Kudus, 4 Maret 2013 1:45 a.m
Karya : Maulida Nurun Nabila
Sabtu, 02 Maret 2013
Untuk Ibuku
Sembilan bulan lebih kau mengandungku
Belasan tahun sudah kau rawat aku
Dua puluh empat jam waktumu kau berikan hanya untukku
Tiap hitungan detikpun kau selalu do'akan agar aku bahagia
Ibu ..
Walau terkadang aku nakal
Terkadang aku membuatmu kesal
Terkadang pula aku membuatmu marah
Tapi, engkau selalu bersabar dalam mendidikku
Ibu ..
Kau segalanya bagiku
Kau takkan tergantikan di hatiku
Maafkan bila aku tak dapat membalas semua jasamu
Tapi, aku hanya bisa berdo'a agar engkau selalu berada di sampingku
Terimakasih atas segala pengorbananmu
Atas segala kasih sayang yang tulus darimu
Kan ku jadikan kenangan terindah yang pernah kumiliki
Engkau menjadi ibu TERHEBAT bagiku dan anak-anakmu
Kota Kretek, 22 Desember 2012 01:30
Karya : Maulida Nurun Nabila
Pinta-Ku
Dalam kekuasaan, ku bersyukur pada-Mu
Dalam keagungan, ku berdzikir menyebut nama-Mu
Ya Rabb ..
Akankah aku bisa menggapai asaku?
Apakah aku bisa meraih mimpiku?
Bagaimanakah aku bisa mencapai anganku?
Hati kecilku selalu berseraya
Bahwa aku BISA!
Aku BISA menggapainya!
Aku MAMPU meraihnya!
Gapailah asaku
Raihlah mimpi-mimpiku
Capailah segala anganku
Sambil bermuhasabah aku melangkah
Sepertiga malam yang terakhir
Ku selalu memanjatkan do'a
Mengagungkan nama-Mu
Merintih hingga meneteskan butiran air mata
Ya Rabb ..
Ku mengharapkan Ridho-Mu
Agar asa, mimpi, dan anganku dapat Kau tuntun seraya menuju jalan yang benar
Hingga mengait kesuksesan di masa depanku nanti
Kota Kretek, 3 Maret 2013 02:30
Karya : Maulida Nurun Nabila
Kamis, 28 Februari 2013
Atas Nama Cinta
Senyuman Untuk Hari Esok
Jalan Cinta Sang Melankolis
Dit...dit...dit... Seindah pelangi di senja hri,sBening embun d pgi hari,seElok syair mNyenth hti,sTulus hti q ucakn,Slmt pgi,Syifa.. Tak sempat Syifa membalasnya. Ia langsung bergegas menuju salah satu universitas, tempatnya menimba ilmu.
Sepulang kuliah, handphone Syifa kembali berbunyi. Untuk kesekiankalinya dari seseorang yang mengaku bernama Aris. Mski q cb lupknU tetp t'bs q mghpsU.Tuls cnta q tlh q brikn pdU.t'kn q sesali cntai driU,wnita trindh yg prnah jd mmpi Q.t'prnh q mNyesl mNgenalU...
"Hayo... sms dari siapa tuh? Serius amat. Pasti dari penggemarmu itu ya," tanyaAnna mengejutkan.
"Iya nih. Aku nggak tahu apa maunya sebenere"
"Ya udah nggak usah dipikirin. Nih lho aku dapat nomor handphonenya Mas Haris," bujuk Anna bersemangat. Begitu melihat nomor yang diperlihatkan Anna, Syifa terkejut. Seolah tak percaya.
"Ada apa, Syif? Ada yang salah?" tanya Anna tak mengerti.
"Itu kan nomornya orang yang mengaku bernama Aris," jelas Syifa.
"Jadi Mas Haris selama ini............," kata Anna.
"Ih... apa sih maksud dari semua ini?" tegas Syifa.
"Dia harus menjelaskan semuanya sama kita," lanjut Anna.
Syifa langsung bergegas menuju tempat kost Haris. Tok...tok...tok... "Assalamu'alaikum." Berkali – kali Syifa mengucap salam tapi tak ada jawaban satu pun jawaban. "Udahlah, Syif. Mungkin orangnya lagi pergi. Nanti kalau udah datang kita samperin lagi," hibur Anna sambil berjalan menuju serambi depan.
"Atau aku sms aja yach?" kata Syifa memecah keheningan.
"Iya. That is a good idea," kata Anna menyetujui Syifa.
Tanpa pikir panjang langsung memencet keypad handphone-nya, Apa maksud dari semua ini, Mas? Selang lima menit satu pesan masuk. Mski kni kau q hndri,ttp htiq t'bs q pungkri. Maaf q trllu mnCntaiU
Syifa pun agak kesal. Dit...dit...dit... satu pesan lagi masuk dari lelaki yang mengaku Aris, tapi ternyata Haris. Tlh trukr driU dhtiq,tlh trangkai mmpi2q brsmaU bila q mlki driU utk bhgia.T'ad niatq tuk lukai htiU.t'prnh q phmi rsa in.Wlaupn sll q trma lelah n duka krn mnYayangiU tp perihq sllu bwtq bhgia.biarlh trjga rsa in hgga akhr nfs q ini...
+++
Esok hatinya Haris duduk di serami depan tempat kostnya. Syifa pun bergegas menuju kampus tanpa memperdulikannya. Selesai kuliah ternyata Haris menunggunya di kantin. Karena hari ini Syifa harus menengok temannya di Rumah Sakit, dia langsung pergi tanpa menemui Haris yang telah menunggunya di Kantin.
Malam hari Syifa sampai di tempat kost dan Haris menunggunya di depan. "Assalamu'alaikum, Dek." Sapa Haris. "Wa'alaikumussalam, Mas. Saya ke dalam dulu ya," jawab Syifa agak kesal. "Tunggu, Dek." Pinta Haris sambil menarik tangan Syifa. Setelah Haris mengerti kalau Syifa keberatan, Haris pun melepasnya dan berkata, "Maaf."
"Silakan, Mas," ucap Syifa mempersilakan haris duduk di teras depan.
Syifa diam menunggu Haris memulai pembicaraan dan Haris pun turut diam karena bingung memulai pembicaraan dari mana.
"Em... begini, Dek," kata Haris memulai pembicaraan dan Syifa masih menunggu dengan menundukkan kepalanya. "Sebelumnya saya minta maaf kalau cara saya menyampaikan semuanya salah. Saya bingung gimana cara menarik perhatian kamu," jelas Haris.
"Sebenarnya saya sudah lama memperhatikan adek. Saya terpesona sama kepribadian adek. Kepribadian adek sungguh berbeda dari wanita yang pernah saya temui sebelumnya. Aku ngerti kalau adek belum bersedia untuk pacaran. Oleh karena itu aku bersedia nunggu kamu sampai selesai kuliah. Dan saya bersedia kalau adek langsung menghendaki khitbah tanpa pacaran terlebih dahulu" Lanjutnya.
"Kalau memang sampean sudah mengerti, saya ngomong dulu sama bapak dan ibu. Tapi apa saya pantas buat sampean? Sampean itu kan putra kyai sepuh. Kulo niki namung tiyang awam."
"Nggak kok, Dek. Abah sudah setuju sama pilihanku."
Tak terasa mereka ngobrol sampai hampir jam 20.30 tak pantas orang yang bukan mahram ngobrol sampai selarut itu. Akhirnya mereka pun kembali ke tempat kost mereka dan segera mempersiapkan diri untuk tidur agar tidak melewatkan pesona Sang Maha Agung sepertiga malam nanti untuk miminta Ridho-Nya.
---the end---